apa itu filsafat manusia?
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (bahasa Latin yang artinya "manusia yang tahu").[1]
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yakni "philein", artinya mencintai dan "sophia", artinya kebijaksanaan. Dari kedua kata ini secara harafiah filsafat diartikan dengan "cinta akan kebijaksanaan".
Filsafat manusia adalah bagian integral dari sistem filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. karena itu cara kerja filsafat manusia tidak terlepas dari cara kerja atau metode filsafat pada umumnya. Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas tentang manusia.
Bagaimana manusia bisa melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang bersifat metafisi itu? Jawabannya adalah melalui refleksi. Refleksi merupakan kegiatan khas filsafat manusia untuk menangkap nomena.[2]
Ciri-ciri filsafat manusia
1. Ekstensif
2. Intensif
3. Kritis
Terdapat beberapa aliran dalam filsafat manusia. Namun dua ada aliran tertua dan terbesar , yaitu :
1. Materialisme (Naturalisme)
Materialisme adalah paham filsafat yang meyakini bahwa esensi kenyataan, termasuk esensi manusia bersifat material atau fisik. Ciri utama dari kenyataan fisik atau material adalah bahwa ia menempati ruang dan waktu, memiliki keluasan, dan bersifat objektif. Disebut juga naturalisme karena kata materi diganti dengan natur(alam) atau organisme.
Ciri utama dari materialisme :
- menolak adanya kekuatan yang bersifat spiritual di balik gejala yang bersifat material itu.
- semua dijelaskan dalam hukum kausalitas (sebab-akibat).
- material bergerak bukan dari dirinya, melainkan dari kekuatan-kekuatan di luar dirinya. Pakar materialisme menyebut kekuatan itu mesin atau mekanis.
Ada beberapa ilmu yang bersepaham dengan materialisme. Di antaranya ialah fisika, biologi, kimia, kedokteran, sebagian psikologi (psikobiologi, psikologi behavioristik), sebagian sosiologi.[3]
Tokoh-tokoh materialisme :
- Anaximenes (585-528 SM).
- Anaximandos (610-545 SM).
- Thales (625-545 SM).
- Demokritos (460-545 SM).
- Thomas Hobbes (1588-1679).
- La Mettrie (1709-1751).
- Feuerbach (1804-1877).
- dsb.
2. Idealisme (Spiritual)
Menurut aliran ini, kenyataan sejati adalah bersifat spiritual (oleh sebab itu, aliran ini sering disebut spiritualisme). Esensi dari kenyataan spiritual ini adalah berpikir.
Ciri utama dari idealisme :
- meyakini adanya kekuatan spiritual (roh absolut) di balik setiap kejadian.
- tidak bisa dijelaskan berdasarkan pada pengamatan empiris.
- menggunakan metafor-metafor kesadaran manusia. misalnya kekuatan spiritual dianggap rasional, berkehendak, berperasaan, dll.
Ada beberapa ilmu yang menganut paham idealisme antara lain : teologi (tauhid), sufisme, seminari, budhisme, dll. (jika berasumsi bahwa semua berawal dari kekuatan spiritual atau biasa disebut sebagai Tuhan).
Tokoh-tokoh idealisme :
- Plato.
- Hegel.
- Leibnitz.
- Aristoteles.
- Descartes.
- Kant.
- Agustinus.
1. ^ Wikipedia. Diambil tanggal 6 Maret 2014, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
2. ^ Sihotang, Kasdin (2009). Filsafat Manusia : Upaya membangkitkan humanisme. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
3. ^ Slide Share. (2012, Oktober 30). Filsafat Manusia. Diambil tanggal 6 Maret 2014, dari http://www.slideshare.net/nuzulLaa/filsafat-manusia
artikel yang baik :) tetapi untuk orang awam mungkin butuh penjelasan mendetail lagi bagaimana penjelasan itu sendiri tentang 3 ciri filsafat manusia yang ditulis di sini
BalasHapusterima kasih hanina atas sarannya...:)
BalasHapus