Senin, 17 Maret 2014

AGAMA BUDDHA

hai...
ngomong-ngomong soal agama nih...
saya sendiri beragama Buddha, dan sudah menganutnya dari kecil...
bukannya saya mau membanding-bandingkan agama yang saya anut dengan agama lain, tapi saya hanya ingin memberikan hal-hal apa saja yang dapat membuat saya bangga dengan agama Buddha...
Here we go!!!


picture 1.1 Buddha Siddhartha Gautama

7 HAL YANG MEMBUAT SAYA BANGGA DENGAN AGAMA BUDDHA

Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainnya. Beliau diagungkan karena kebaikan, kebijaksanaan, dan pencerahan-Nya. Inilah alasan mengapa kita, umat Buddha menganggap ajaran Buddha sebagai jalan hidup tertinggi.
Apa sajakah keunggulan-keunggulan yang menumbuhkan kekaguman kita terhadap ajaran Buddha?

1. Ajaran Buddha tidak membedakan kelas/kasta
Buddha mengajarkan bahwa manusia menjadi baik atau jahat bukan karena kasta atau status sosial, bukan pula karena percaya atau menganut suatu ajaran agama. Seseorang baik atau jahat karena perbuatannya. Dengan berbuat jahat, seseorang menjadi jahat, dan dengan berbuat baik, seseorang menjadi baik. Setiap orang, apakah ia raja, orang miskin, ataupun orang kaya, bisa masuk surga atau neraka, atau mencapai Nirvana, dan hal itu bukan karena kelas ataupun kepercayaannya.

2. Agama Buddha mengajarkan belas kasih yang universal
Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan metta (kasih sayang dan cinta kasih) kepada semua makhluk tanpa kecuali. Terhadap manusia, janganlah membedakan bangsa. Terhadap hewan, janganlah membedakan jenisnya. Metta harus dipancarkan kepada semua hewan termasuk yang terkecil seperti serangga. Hal ini berbeda dengan beberapa agama lain yang mengajarkan bahwa hewan diciptakan Tuhan unruk kepentingan kelangsungan hidup manusia, sehingga membunuh makhluk selain manusia bukanlah kejahatan. Beberapa agama bahkan membenarkan membunuh orang bersalah yang menentang agamanya.

3. Dalam ajaran Buddha, tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya
Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaran-Nya. Semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian masing-masing individu. Buddha bahkan menyarankan, "Jangan percaya apa yang Kukatakan kepadamu sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat dan teliti apa yang Kukatakan. Hal ini pun berbeda dengan agama lain yang melarang pengikutnya mengkritik ajarannya sendiri. Ajaran Buddha tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan kritik-kritik terhadap ajaran_Nya. Jelaslah bagi kita bahwa ajaran Buddha memberikan kemerdekaan atau kebebasan berpikir.

4. Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung
Buddha bersabda, "Jadikanlah dirimu pelindung bagi dirimu sendiri. Siapa lagi yang menjadi pelindungmu? Bagi orang yang telah berlatih dengan sempurna, maka dia telah mencapai perlindungan terbaik".
Ini bisa dibandingkan dengan pepatah bahasa Inggris, "God helps those who help themselves". Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri. Inilah ajaran Buddha yang menyebabkan umat Buddha mencintai kebebasan dan kemerdekaan, dan menentang segala bentuk perbudakan dan penjajahan.
Seperti yang tertulis dalam Dhammapada, "Semua Buddha, termasuk saya, hanyalah penunjuk jalan. Pilihan untuk mengikuti jalan-Nya atau tidak, tergantung orang yang bersangkutan". Hal ini pula yang membedakan dengan agama lain yang percaya Tuhan bisa menghukum orang ke neraka atau mengirimnya ke surga.

5. Agama Buddha adalah agama yang suci
Yang dimaksudkan disini adalah agama tanpa pertumpahan darah.
Dari awal perkembangannya sampai sekarang, lebih dari 2500 tahun, agama Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan. Bahkan, Buddha sendiri melarang penyebaran ajaran-Nya melalui senjata dan kekerasan. Di lain pihak, banyak pemimpin agama yang sekaligus juga menjadi raja dari kerajaanya, dan pada saat yang sama menjadi diktator dari agamanya.

6. Agama Buddha adalah agama yang damai dan tanpa monopoli kedudukan
Dalam Dhammapada, Buddha bersabda, "Seseorang yang membuang pikiran untuk menaklukan orang lain akan merasakan kedamaian". Pada saat yang sama, Beliau memuji upaya menaklukan diri sendiri. Beliau berkata, "Seseorang yang menaklukan ribuan orang dalam perang bukanlah penakluk sejati. Tetapi seseorang yang hanya menaklukan seorang saja yaitu dirinya sendiri, dialah pemenang tertinggi".
Buddha mengatakan bahwa semua makhluk harus dianggap sebagai sahabat atau saudara dalam kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian. Beliau juga mengajarkan semua umat Buddha untuk tidak menjadi musuh orang-orang tak seagama ataupun menganggap mereka sebagai orang yang berdosa.
Dalam agama Buddha, setiapa orang memiliki hak yang sama untuk mencapai kedudukan yang tinggi. Dengan kata lain, setiap orang dapat mencapai KeBuddhaan.

7. Agama Buddha mengajarkan hukum sebab-akibat
Buddha mengarkan bahwa segala sesuatu muncul dari suatu sebab. Tidak suatu apapun yang muncul tanpa alasan.
Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, kegembiraan, kerugian, pujian, penghinaan, celaan, dan penderitaan, semuanya adalah akibat dari keadaan-keadaan yang memiliki sebab.
Akibat-akibat baik muncul dari keadaan-keadaan yang baik, dan akibat buruk muncul dari penyebab-penyebab yang buruk pula. Kita sendiri yang menyebabkan keberuntungan dan ketidakberuntungan kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus mencari keberuntungan kita sendiri, bukan membuang-buang waktu menunggu orang lain melakukannya untuk kita.

picture 1.2 Buddha Maitreya

Referensi 
Secangkir Teh - Buddhist Forum. (2008, November 28). 7 Keunggulan Agama Buddha. Diambil tanggal 17 Maret 2014, dari http://secangkirteh.com/index.php?PHPSESSID=4a5ff8a76d9d410dbc540b7dd5b3ec5f&topic=1761.0

4 komentar:

  1. Isinya menarik sekali, mohon ditambahkan lagi ya isi dr agama nya, terima kasih, saya beri nilai 90 :)

    BalasHapus
  2. terima kasih atas saran dan nilainya dara :)

    BalasHapus
  3. menurut saya artikel ini amat baik saya beri nilai 90

    BalasHapus
  4. terima kasih atas komentar dan nilainya :)

    BalasHapus